Rakyat Indonesia selalu memperingati hari kemerdekaan setiap 17 Agustus. Semaraknya selalu disambut dengan hangat dan penuh sukacita, bahkan sebelum harinya tiba ada banyak persiapan yang dilakukan, dari seluruh lapisan masyarakat, dari Sabang sampai Merauke. Lalu, sebenarnya apa makna dari hari kemerdekaan jika dilihat dari perspektif Islam?
Daftar Isi Konten
Menilik Makna Kemerdekaan dalam Perspektif Islam
Pada saat kemerdekaan, pahlawan terdahulu lebih berpikiran antara hidup dan mati. Artinya lebih baik mati berdiri daripada hidup berlutut di bawah penindasan, karena pada asasnya mereka rela mati, asalkan tanah airnya merdeka. Berjuang untuk merdeka artinya berjuang di jalan Allah SWT, maka dari itu tidak heran jika fakta sejarah menyebutkan banyak pahlawan kemerdekaan adalah para tokoh agama dan ulama.
Melihat ke belakang, Kekaisaran Romawi menyebutkan bahwa budak adalah benda yang tidak mempunyai ketentuan-ketentuan dan hak-hak sebagai manusia, mereka diharuskan bekerja kasar dengan kaki rantai, diberi makan sekedar bisa hidup dan bisa bekerja untuk majikan. Makanan pun bukan hak mereka, lebih menyedihkan dibanding binatang dan tumbuh-tumbuhan yang secara bebas bisa mencari makanannya.
Hal ini sangat bertentangan dengan syariat Islam. Islam secara eksplisit melarang menzalimi dan menyakiti bahkan memukuli budak, bahkan menganjurkan kita untuk berjuang melawan penjajahan jika kita ada di posisi sebagai kaum yang tertindas.
Islam secara jelas selalu menggelorakan kemerdekaan bagi setiap umat dan bangsa. Rasulullah ﷺ semasa hidupnya selalu mensosialisasikan usaha pembebasan budak dan diskriminasi berdasarkan SARA. Islam selalu menggambarkan kemerdekaan sebagai peradaban atau transformasi tanpa penindasan, yang berarti setiap orang memiliki hak untuk merdeka. Tentu kita pernah mendengar bagaimana sebagian jahiliyah dari kalangan Quraisy membuat struktur masyarakat yang membuat kaum lemah selalu dalam posisi tertindas. Rasulullah ﷺ datang dengan membawah gerakan tajdid dimana semua orang dianggap sama di hadapan Allah SWT.
Nasionalisme dan Kemerdekaan dalam Islam
Dalam pandangan Islam, nasionalisme adalah suatu anjuran atau keharusan, Al-Qur’an juga menjabarkan tentang nasionalisme, yang berarti kepatuhan kepada pemimpin, atau dalam hal ini negara. Umat Islam selalu diperintahkan untuk patuh kepada Allah SWT dan rasulnya serta ulil amri di antara kita.
Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa terdapat banyak ayat di Al-Quran dan hadits yang secara lugas menyatakan jika bumi adalah milik Allah SWT. Artinya, seorang muslim memiliki kewajiban untuk menjaga tanah airnya. Islam dan nasionalisme itu sifatnya menyatukan bukan untuk saling membenturkan antara nilai yang dianut oleh Islam dengan nilai kebaikan. Nasionalisme yang didorong oleh Islam adalah cinta tanah air (hubbul wathan minal iman) dan merdeka dari segala bentuk penjajahan.
Hakikat Kemerdekaan
Perjuangan kemerdekaan bukan lagi persoalan melawan penjajahan di era modern saat ini. Melainkan, kemerdekaan dalam arti lain masih harus diperjuangkan. Kemerdekaan yang harus diteruskan adalah pemanfaatan kekayaan dan sumber daya tanah air untuk mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa yang berasaskan keadilan.
Makna kemerdekaan menurut Islam adalah keadilan dan keharmonisan. Secara prinsip, pemerintah harus bisa menjamin hak-hak rakyat secara adil dan merata. Kemerdekaan saat ini bisa tercapai jika semua rakyat bisa mengakses pendidikan, kesehatan, kemudahan lapangan pekerjaan, dan hak penghidupan lainnya. Dengan kata lain, jika berkaca pada kondisi negara saat ini, kita sedang melawan bangsa sendiri.
Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Salah satu bentuk syukur akan kemerdekaan bangsa adalah berusaha memberi manfaat untuk sesama. Sesuai hadits yang disampaikan Rasulullah ﷺ yakni “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Wallahu a’lam bishawab.
Infak dan sedekah lebih mudah, langsung klik di sini ya!